Rabu, 03 November 2010

Ingin Evakuasi Ponimin, Tim SAR Terjebak di Atas Pohon

Sleman - Beberapa Tim SAR yang ingin menyelamatkan keluarga Ponimin ternyata justru terjebak dalam pasir panas yang membanjiri dusun Kaliadem. Beberapa di antara mereka bahkan terpaksa naik ke pohon dan atap rumah.

Lima anggota Tim SAR segera meluncur ke dusun Kaliadem, kediaman Mbah Ponimin saat mendapat informasi. Namun sesampainya di halaman rumah, pasir panas segera mengepung para relawan. Untuk menyelamatkan diri, merekapun akhir mencari tempat yang tinggi agar tidak terjangkau pasir yang panasnya mencapai 500 C.

"Waktu Mas Hendrik Gondrong dateng kesana, dia liat satu orang di atas pohon, dua orang di atas gentengnya Mbah Ponimin. Ketiganya langsung dievakuasi ke mobil jeep nya mas Hendrik," ujar anggota SAR, Pandu Bani Nugraha kepada detikcom di kediamannya di Jl Kaliurang KM 18, Pakem Sleman, Yogyakarta, Selasa (2/11/2010) malam.

Menurut Pandu, cerita ini disampaikan langsung oleh Hendrik kepadanya saat bertemu di RS Sardjito beberapa waktu setelah Merapi erupsi untuk yang pertama kali.

Kepada Pandu, Hendrik menjelaskan kedatangannya ke Kaliadem untuk mengevakuasi Mbah Ponimin beserta keluarga yang terjebak dirumahnya. Namun mobil Jeep yang dikendarai Hendrik tidak mampu mendekat lagi ke rumah si pawang hujan ini akibat pasir panas yang semakin tebal dilokasi.

"Jadinya cuma mengevakuasi angota SAR yang di atas pohon dan genteng itu. Sedangkan dua orang lagi yang sudah masuk ke rumah Mbah Ponimin terpaksa ditinggal sama keluarga Mbah Ponimin," terangnya.

Jeep Hendrik semula berniat akan menarik mobil milik Mbah Ponimin, namun hal tersebut urung dilakukan karena mobil milik Mbah Maridjan ban nya sudah meletus.

"Lagian itu kan mobil tangki bensin, kalau kena panas bahaya bisa meledak," ujarnya.

Alhasil, sekitar pukul 23.00 Hendrik hanya bisa mengevakuasi tiga anggota Tim SAR dan meninggalakan dua anggota SAR lainnya bersama keluarga Mbah Ponimin dalam rumah.

"Baru setelah Jeep Mas Hendrik keluar saya bisa naik pake motor trail saya. Saya juga jalan ngikuti bekas jalan mobil Jeep, kalau nggak gitu saya nggak mungkin sampai atas," terangnya.

Sesampainya di rumah Mbah Ponimin inilah, Pandu melihat dua anggota SAR dan keluarga Mbah Ponimin sedang melakukan jalan estafet dengan beralas bantal diatas tanah yang tertutup pasir panas tebal.

"Terus saya gendong dibelakang ibu Ponimin karena saya kasihan dia cuma pakai sendal teklek (sendal kayu). Saya gendong sampai bawah, sampai ketemu mobil terus kita di evakuasi bareng," imbuh mahasiswa semester 3 Multi Media Training Center ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More